Min
Al-Dhulumat Ila Al-Nur
karya: Della Fauziyah
Ibu kita KARTINI
Putri Sejati
Putri Indonesia
Harum Namanya
Ibu kita KARTINI
Pendekar bangsa
Pendekar Kaumnnya
Untuk semua
Wahai ibu kita kartini
putri yang mulia
sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Gaungan emansipasi semakin marak seiring perkembangan
zaman.Padahal bisa kita lakukan survey seberapa banyakkah orang yang tau apa
makna emansipasi?jangankan itu adakah yang menggali makna dari emansipasi?
Emansipasi merupakan
Emansipasi merupakan
Emansipasi ala sekarang adalah bagaimana derajat lelaki
dan perempuan adalah sama.Dari sisi apapun jika bisa disamakan itu sebisa
mungkin harus mendapat hal yang sama.Presiden, menteri, gubernur, karyawan,
pengamen, kenek bus dan lain sebagainya.Tak menjadi syarat penting apakah kerja
tersebut berat atau tidak asal mempunyai skill dalam bidangnya.Memang tidak
disalahkan juga karena memang semua juga punya kebebasan akan haknya.Hak untuk
mendapatkan pekerjaan.
Bukan hanya itu, serentak pada tanggal 21 April selalu diadakan acara disekolah untuk memperingati kartini dan menggunakan baju kebaya.
Bukan hanya itu, serentak pada tanggal 21 April selalu diadakan acara disekolah untuk memperingati kartini dan menggunakan baju kebaya.
Tetapi emansipasi yang selalu digaungkan saat ini memang
terfokus pada hal ini.Jika kita melihat sejarah sebenarnya dan melihat dari
perspektif islam sungguh ironi.Karena sungguh maknanya sangat jauh berbeda.Para
pendidik generasi bangsapun sepertinya tak mau terlalu jauh mencari makna akan
emansipasi.Karena memang iya teringat masa sekolah dahulu apalagi ketika
sekolah masih jenjang dasar.Semua petugas upacara itu perempuan semua.Karena
katanya emansipasi.ya dengan keluguan anak sekolah dasar tak terlalu banyak
bertanya hanya mengikuti apa yang menurutnya sebagai contoh dari tauladannya.
Beranjak ketingkat menengah emansipasi justru menjadi karakter yang menjadi kehilangan makna.Positifnya sih kita jadi bebas berkarya.
Beranjak ketingkat menengah emansipasi justru menjadi karakter yang menjadi kehilangan makna.Positifnya sih kita jadi bebas berkarya.
“Habis gelap terbitlah terang” kata yang sudah mengakar
tentang kartini.Tahukah kalian sejatinya makna dari habis gelap terbitlah
terang?mungkin inipun tak banyak dipertanyakan bukan?Kisah kartinipun tentu
bukan hanya sekedar kisah dongeng, memang iya inipun bagian dari
sejarah.Buku-buku yang tentang kartinipun sepertinya maknanya masih terlalu
sempit.Kumpulan surat kartini semasa hidupnya dahulu dikumpulkan pada teman
belandanya dan darisitu sebenarnya terkupas bagaimana sosok kartini sebenarnya.
Pada zaman dahulu yang bisa sekolah hanya orang belanda,
cina dan indonesia yang itupun hanya dari keturunan ningrat.Ya benar karena
katini kartini keturunan ningrat maka ia bisa bersekolah.Kartini itu memang
sangat cerdas, kritis, intelek dan hanif.Pada saat itupun sekolah untuk kaum
perempuan masih dibatasi.Katakan saja tidak boleh melebihi lelaki.Pada saat
itupun alqur’an ada tetapi tidak ada terjemahnya.Kartini sangat gelisah,
sebagai orang islam ia hanya membaca alqur’an tanpa mengerti maknanya.Ia
mengatakan “Bagaimana aku mencintai agamaku jika aku tak memahaminya”. Sungguh
sangat luar biasa sosok kartini
ini.Hingga saat Kartini bertemu dengan Kiai Sholeh yang menjelaskan tentang
terjemahan dan tafsir al fatihah.Bergemetar hati kartini, baru pertama kali iya
tahu terjemahan dari induk alqur’an.Setelah selesai pemaparan dari surah al
fatihah kartini bertanya pada kiai soleh”Bagaimana jika orang berilmu
menyembunyikan ilmunya?dalam hidupku baru kali ini aku mengerti al qur’an
artinya begitu indah bagiku, bergetar hatiku.Aku heran mengapa para ulama tidak
berusaha menerjemahkan alqur’an.Padahal al qur’an adalah penuntun hidup agar
sejahtera(sukses dunia dan akhirat).Kiai soleh tertegun sungguh pada saat itu,
itu pertanyaan yang luar biasa.Karena memang iya kartini orang yang sangat
intelek.Sebenarnya juga mengapa al qur’an tidak diterjemahkan karena belanda
takut jika orang islam paham maknanya ia akan memberontak.
Akhirnya kiai sholeh mempunyai trik menerjemahkan alqur’an
dengan arab jawa gundul agar belanda tidak paham akan isinya yang sebenarnya
itu adalah terjemahan alqur’an.Hingga saat kartini menikah dan hadiah
pernikahan yang diberikan Kiai Sholeh kepada Kartini adalah alqur’an terjemahan
dari surah al fatihah-Ibrahim.Lagi-lagi kartini mengatakan baru kali ini aku
mulai memahami islam hinggal ia membaca surah Al Baqarah: 257
ٱللَّهُ
وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ
ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا
خَٰلِدُونَ
“Allah Pelindung orang-orang yang
beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan,
yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka
itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
Karena sesungguhkan wanitapun ingin mendapatkan hak yang
sama dalam menuntut ilmu.Ingin mendapatkan hak untuk belajar
alqur’an.Sebenarnya itu yang Kartini perjuangkan.Ia ingin mempelajari
alqur’an.Ia ingin mendapatkan hak juga untuk mempelajari alqur’an.
Apalagi yang identik dengan kebaya yang mungkin teralu
vulgar karena baju yang ketat dan lain sebagainya.Seandainya saja Kartini
sempat membaca sampai ayat tentang jilbab pasti Kartini mengggunakan
jilbab.Hanya saja ia baru membaca terjemahan sampai Ibrahim.Sedangkan kita tahu
sendiri ayat jilbab ada pada surat an nuur dan al ahzab :
“Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak
menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah
berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan
janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur:
31)
“Wahai
Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al
Ahzab :59)
Sedangkan kita tahu bahwa surat tersebut ada setelah Ibrahim.Seandainya Kartini ada dizaman sekarangpun pasti ia sudah tarbiyah.
Sedangkan kita tahu bahwa surat tersebut ada setelah Ibrahim.Seandainya Kartini ada dizaman sekarangpun pasti ia sudah tarbiyah.
Sesungguhnya, pada lagu kartinipun sebenarnya maknanya
sudah jelas, PUTRI SEJATI.Ya..perempuan tetaplah kalian perempuan.perempuan,
putri, wanita ya sesuai dengan fitrahnya. Secara fisik saja perempuan dan
lelaki berbeda, fisik berbeda tentu peran juga berbeda.
Jelas sudah inilah fakta emansipasi dari
perspektif islam.Wanita hargai dirimu,
jagalah fitrahmu sebagai wanita.Karena DIA pasti punya alasan yang jelas
tentang istimewanya dirimu.Lomba Tingkat Mahasiswa, LDK Baabussalam-UNTIRTA
Semangat berkarya terus ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar