Jumat, 13 Maret 2015

Muncul Spesies Baru, Pohon BETON ???


Karya : Della Fauziyah

Kring…kring..(Anggap saja suara Hp).Berdering HPku ya tentu aku baca pesan itu dengan teliti.Kebutulan aku baru bergabung diJBW.Jadi ketika ada observasi tentu sangat antusias.Tak sabar ku menungu hari itu.Hari dimana aku bisa menyaksikan keindahan semesta, ya 0,00000….1% bagian dari semesta kali ya.

dag..dig..dug terus saja jantung berguncang karena pengalaman pertama.Haha terlalu berlebihan rasa ini.Ya…pun akhirnya tiba.Setelah seruanNYA memanggil untuk bersujud dalam hikmat tak kuteruskan mimpiku.Tetapi aku sergap bangun dan segera mewujudkan mimpi.Terasa malu juga dengan kicauan burung disana yang pasti suaranya indah sudah menyambutku.Bergegas aku tak sabar menanti tempat dimana alunan irama  merdu dan semilir angin alami bisa kurasakan.Maklum lah katanya kalau orang kota tuh yang ademnya itu dariAC atau Kipas Angin,.haha tapi aku orang kampung jadi tetap rindu dengan kesejukan alami.

Sudah berkumpul dihalte.Setelah memenuhi hak tubuh terpenuhi dengan sarapan sebelum mulai berangkat. Yups…..dimulai perjalanan ini.Yeay yeaay…ya sekitar 1 jam perjalanan menuju lokasi.Lokasinya itu daerah Jakarta tepatnya condet? hah condet? Sebelum berangkatpun aku sudah memikirka.Condet ituu sepertinya aku tahu, aah tapi aku rasa bukan condet yang aku maksud.Itu kan padet banget penduduknya.Mau mengamati burung dimananya?ow.oww… sudah mendekati.ternyata benar,condet ya condet.Lokasi yang sering aku lewati ketika perjalanan pulang dari kampus.Masuk pada suatu gang yang lebarnya 1,5 Meter.Masih terus berjalan dan mulai lagi hati menggebu.Mana lokasinya belum ada tanda.Masa sih mengamati burung ditempat yang padat seperti ini, mana ada?hati masih bergumam penasaran.Sudah ada beberapa orang yang menunggu digang selanjutnya.Lebar gangnya sekitar 200cm?centi meter ya bukan meter?kecil bgt.Mau ngapain coba masuk gang kecil ini?
ssssss….sssss……tetesan keringat, hati yang menggebu lenyap sudah melihat hijaunya alam dan semilir angin yang begitu sangat menyejukkan.Ternyata..dijakarta masih ada tempat seperti ini?Hati menggeliat ingin rasa mengungkapkan kepada setiap gesekan daun yang menari.Bahwa kau begitu indah.Ya…sungguh alam ini begitu indah.Ini pemandangan alam yang alami.Sungai yang mengalir tenang,burung yang bertebang kesana kemari, tawa canda anak yang sedang bermain tempat permainan  yang tidak sebeapa luas.Sungguh jika teriak takan didengar.Ingin ku ungkap rasa yang masih menggebu akan keindahan ini.



Sudah mulai serius dalam observasi dengan terbagi menjadi beberapa kelompok.Ada yang asik dengan binokuler ataupun kameranya.Seolah takan mau sedikitpun untuk tidak menyaksikan gerak burung kesana kemari.Burung yang ukurannya kecilpun tetap menjadi perhatian apalagi beberapa dari mereka yang sudah expert untuk pengamatan burung.Waktupun tertentu berputar, mataharipun mulai menghangatkan tubuh.Semua berkumpul untuk melaporkan hasil observasi.Ya singkatnya dicondet terdapat beberapa burung diantaranya Walet linchi, Walet  sarang putih, Madu kelapa, Bondol peking, Bondol haji, Kerak kerbau, Raja udang meninting, Merbah crukcuk, Prenjak, Kutilang, Tekukur, Cabe jawa, Kipasan belang, Gereja, Cinenen pisang, Cinenen kelabu, Dederuk jawa, Madu sriganti.Nah..loh itu nama apa hayoo?iya  itu nama burung kawan.Dan masih buanyak lagi  spesies burung.Tau kan vertebrata yang jumlah spesies terbanyak adalah kelas Aves.Ya begitulah…, Lalu setelah diskusi ada seseorang  yang memberi sambutan, sebut saja namanya pak  Jamil warga kampung condet.
“saya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan seperti ini.Coba kalian buat sejenis  grafik perkembangan burung saat ini.Seperti saat ini yang saya amati anis merah dulu masih ada tetapi sekarang sudah tidak ada lagi disini.Berapa banyak akademisi  yang mengerti tentang ekosistem, hidrologi, ekologi dll.Tetapi apa dampak buat kita?Kita disini hanya orang biasa yang cuma tahu ini adalah warisan yang sangat beharga buat anak cucu kita.Lagipula alam seperti ini lebih indah, sehat menyejukkan daripada alam beton. Saat tiba hari bumi, hari air hari peduli lingkungan dll.Mereka berteriak lantang, harus begini,harus begitu.Tetapi saya yakin setelah hari itu tidak akam terjadi apa-apa.Bisa kalian tahu kan, sampai saat ini justru banjir semakin parah, beton sudah tak terbendung pula.Saya mah bukan apa-apa, saya membela agar ini tetap ada.Tetapi apa boleh buat saya hanya bisa mencegah dengan mengatakan ini penting.Saya berharap ilmu pengetahuanlah yang bisa bersikap netral untuk penyelesaian masalah.Cobalah kalian kaji lagi kalau tidak ada burung  bagaimaa dan kaitkan dengan ekosistem.Bantu saya untuk mempertahankan ini.”
Huh..nyess bgt rasanya,berasa dicabik-cabik dengan guncangan dahsyat untuk sebuah perubahan.Ini kata orang biasa kawan.Sudah berpikir begitu canggihnya.Lalu bagaimana dengan kita?mempelajari dari buku dan outputnya buku lagi?buat siapa?mereka tidak mengerti dengan bahasa sains yang terlalu merumitkan.mereka hanya ingin kita peduli kawan.Peran kita sebagai pemuda peduli apa?apa kawan?.Para akademisi ayoo kita bergerak untuk bangsa.Lakukanlah tanpa harus menunggu siapa dirimu, tapi apa kontribusimu.

Dalamal Al qur’an juga diajarkan loh
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguh-nya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.(Q.S Abas; 24-32)
Rasulullah saw bersabda : tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Anas).

Berdasarkan buku yang saya baca sih.Ya memang benar populasi burung akan semakin banyak  jika lahannya pun sesuai.Ya logis bukan?memang hasil penelitian diamerika seperti itu.Bahwa burung semakin banyak saat lahannyapun semakin luas, dalam buku Campbell sih gituh.
Lalu bagaimana dengan BETON yang bertambah?ya jelas akan sangat  mempengaruhi populasi.Karena habitatnya pun menjadi tak asri lagi. Fungsi burung penting banget loh diantaranya nih
 berperan dalam proses ekologi (sebagai penyeimbang rantai makanan dalam ekosistem), bahkan bisa juga berfungsi sebagai bioindikator perubahan lingkungan, Membantu penyerbukan tanaman, khususnya tanaman yang mempunyai perbedaan antara posisi benang sari dan putik, Penyebar/agen bagi beberapa jenis tumbuhan dalam mendistribusikan bijinya, Sebagai predator hama (serangga, tikus, ulat, dsb.)Nah  looh coba apa yang terjadi kalau burung punah gara-gara kita sendiri.Padahal udah jelas kan kita yang menjaga bumi ini.Ditambah kita itu berpendidikan.Uh…dosanya makin nambah dong, udah tau tapi pura-pura gatau, ya masa bodo aja.Ayolah apa peran kita pemuda?Katanya agent of change?.Yuk kita sama-sama melestarikan alam, lindungi bangsa kita,bangsa kita terlalu beharga untuk disia-siakan kawan.Indonesia itu special banget deh buat kekayaan alamnya.Ayolah..beraksi, minimal lingkungan sekitarmu ya.^_^