Senin, 22 Desember 2014

Pak Ustad dan Burung Beo



Minggu, 21 desember 2014.Alhamdulillah Allah melangkahkan kaki ini untuk menuju masjid Fatullah ada seminar “deklarasi love al qur’an” acara yang wow luar biasa bgt.Dan juga ada tabligh akbar dari Ustd.Azzam.Jadi ceritanya ginih: 1..2..3..Go…

“ada seorang ustad yang berceramah tentang dzikir.Tapi pak ustadz itu masing memikirkan bagaimana cara agar ceramahnya itu tidak sia-sia buat muridnya.Akhirnya pak ustadz itu berkata ke salah satu atau salah dua anak murid itu.Bisakah belikan saya burung beo?Ya bisa(anak murid tidak bnyak bertanya karena masih dalam hal kewajaraan).
Kamu tahu burung beo kan?iyaa yang bisa meniru suara kita.
Saat berceramah burung beo itu selalu dibawa dan selalu dibwa hingga terlatih untuk berdzikir”Luaaar…biasa bukan?
Hari terus berlalu …sampai suatu ketika.Pak ustadz sedang menangis dengan begitu sedih,nangis dengan begitu sangat sangat terpukul sedih, pokonya sedih bgt deh.
si murid : Wahai guru kenapa kau menangis seperti ini ?
Ustad    : Burung beo ku meninggal.
Murid    : Bukankan kaupernah mengajarkan kami pak,hanya airmata taubat lah yang bisa memadamkan     
                 api neraka ?
Ustad    : ya..ya benar.Aku menangis bukan karena kematian burung itu.Kalian tahu ketika malam tadi aku menyaksikan sendiri burung itu diterkam kucing, dicabik-dicabik oleh kucing tapi burung itu hanya berteriakan kesakitan.Padahal setiap hari aku sudah mengajarkan dzikir kepadanya.Aku saat itu membayangkan jadi burung itu.Lisan ini sudah terbiasa untuk berdzikir tapi ketika sakaratul maut menjemput mungkinkah aku lupa untuk berucap la ilaa ha illalllah. L ;(
semuapun ikut menangis……….

Kawan…sesering apakita membaca alqur’an ? Tapi tidak menjamin ketika malaikat izrail dating lisan kitapun akan mudah.Maka dari itu integrasikanlah,tadaburilah ayat-ayat alqur’an agar membekas dihati.

Saling mengingatkan ya kawaan

*Semoga bermanfaat J


Jumat, 19 Desember 2014

Tak Sempat Untuk Menyapa 





Hari weekend seperti biasa mengajak bermain adikku.Tempat yang sering aku dan adikku datangi adalah tempat-tempat permainan yang biasa ada ditaman atau ke permainan yang ada diMall gituhh.Biasalah itu dunianya mereka, dunia si Anak yang mereka merasa sangat bahagia ketika bermain.Tapi ketika dihadapkan dengan belajar seakan momok yang menakutkan.hoho tidaak….

Seperti biasa juga ketika adikku bermain aku selalu memperhatikannya dengan penuh cinta karena studi yang lumayan jaraknya jauh jadi jarang ada moment buat kumpul keluarga.Tetapi akupun tak terlalu egois aku tetap memperhatikan kondisi disekeliling.Karena suasana keramaian membuatku berpikir dengan berjuta karakter yang ada.Dan tak lupa bersyukur karena melihat kebahagiaan anak-anak.Tapi…tunggu apa itu ada yang aneh ditengah langkah kaki anak yang kesana kemari.Ada yang aneh dari biasanya.Kaki itu diam tak seperti keceriaan anak yang lain.Baju yang dipakainya lusuh tak seperti anak yang lain.Tak seperti yang lain dengan semangat bermain,berlari kesana kesini.Ada orangtua juga yang menunggu anaknya bermain tapi si anak itu seperti tak ada yang mengenali dan memiliki.Lalu…si anak ini siapa.Sedang apakah dia dalam kondisi seperti ini?
Rasanya aku sangat ingin melihatnya terbangun aku ingin menyapanya.Aku ingin mengenalinya.Tapi…aku sudah lama menunggu dan akhirnya pulang tapi kondisi anak itu tetap masih tertidur dengan pulas dalam kondisi di area permainan dan keramaian anak-anak yang lainnya.

Bisakah kau bayangkan jika itu adikmu atau anakmu atau saudaramu??Entah ia tertidur karena terlalu lelah sudah bermain karena permainan itu gratis atau memang iya tak ada tempat lagi sehingga ia tertidur lelap disitu.Entah sampai menunggu diusir atau pulang kembali tapi entah kemana.

#Peduli Sesama ya
 

Juara 2 puisi walaupun bukan karya asli 100%

Tema : Syiar Islam dalam Lantunan Nada dan Syair
Karya aransemen  
Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
“Potret Islam dalam kacamata negeriku”
“Kulihat ibu pertiwi,sedang bersusah hati
Air matanya berlinang mas intan yg terkenang
Kini ibu sedang lara..merintih dan berdo’a”
ketika ku menatap negeriku, kilaunya  menusuk mata
Ketika mendengar suaranya, rasanya sungguh memekakkan telinga
Ketika memikirkan negeriku, laksana pagi hingga malam yg tak berujung ?
Ketika berbicara tentang negeriku, ya inilah kenyataannya..
Kau tahu…Apakah kau mengetahuinya?
ya..ini tentang kita..tentang islam
Katanya Indonesia adalah Negara muslim yang terbanyak
ya umat muslimnya mayoritas, Kau tahu kan?
Katanya indonesia menjunjung tinggi demokrasi
Katanya indonesia orangnya ramah dan rukun
Katanya Indonesia punya toleransi apalagi antar agama
Indonesiaku..

Takbir keliling di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan dikecam, dilarang dengan dalih macetkan lalu lintas.
 Namun arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.

Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk  bagi-bagi jabatan kepada non muslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan.
Namun saat non muslim jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya, tanpa peduli dengan asas proporsional.
Tabligh Akbar dan kegiatan da’wah selalu diawasi Aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit “izin”-nya.
Tapi pertunjukkan musik syetan dan dangdut koplo yang tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.

Ketika ada Kyai atau Da’i yang menikah resmi dan berpolygami secara halal, semua media liberal membulinya habis-habisan.
Namun ketika ada artis yang berzina dan memakai narkoba hingga divonis penjara, berbagai media liberal membelanya habis-habisan. Bahkan saat si artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.
Ini mimpi kan?hahaaa aku tau ini hanya mimpi,ini mimpii
Tapi…kenyataan menamparku, berkali-kali
hingga aku merasakan sakit yang menjalar keseluruh tubuh
Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji’uun.
Inikah yang dibilang rukun, demokrasi dan toleransi.Inikaah ?
dan Kemana kita?kemana?jumlah kita banyak tapi hanya seperti buih-buih.
Mana peran kita?
ketika dalam lingkaran yang sama kita bisa meneriakkan takbir dengan lantang.
Tapi apakah kita hanya diam melihat kenyataan ini terjadi ?

Ketika kita mampu meneriakkan kebenaran, berteriaklah..
hingga seakan dunia tergoncang ..
Ketika kita mampu bertindak
bertindaklah hingga musuh islam seakan takut bahkan mundur
Ketika kita tak bisa melakukan apa-apa
Tidak..tidak mungkin
tidak bisakah kita berdo’a untuk meninggikan kalimat Allah, mengibarkan panji islam
mendoakan saudara muslim kita yang mungkin tidak sadar dengan kebathilan  ini..
“Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri.Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi.Kami relakan jua serahkan dengan tekad dihati.Jasad ini, darah ini sepenuh ridho dihati”
Saudara dan saudari muslimku jangan pernah mundur akan jalan dakwah  yang panjang.Akan syiar islam yang akan selalu kita kumandangkan.

 
muhammad 7.gif

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.

“Kibarkan panji Islam lambai ia meninggi, tebar cahyanya dimuka bumi, lantangkan seruannya agar membahana, jangan engkau terpedaya kilau cahaya dunia, keindahannya tipuan semata”

Allahuakbar Allahuakbar…Islam menuju peradaban

By : Della Fauziyah
Wasslamu’alaikum Warahmatullahi Wb