Rabu, 13 Januari 2016

Alhamdulillah, ini cerpen juara 1

Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
karya: Della Fauziyah

Ibu kita KARTINI
Putri Sejati
Putri Indonesia
Harum Namanya
Ibu kita KARTINI
Pendekar bangsa
Pendekar Kaumnnya
Untuk semua
Wahai ibu kita kartini
putri yang mulia
sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Gaungan emansipasi semakin marak seiring perkembangan zaman.Padahal bisa kita lakukan survey seberapa banyakkah orang yang tau apa makna emansipasi?jangankan itu adakah yang menggali makna dari emansipasi?
Emansipasi merupakan

Emansipasi ala sekarang adalah bagaimana derajat lelaki dan perempuan adalah sama.Dari sisi apapun jika bisa disamakan itu sebisa mungkin harus mendapat hal yang sama.Presiden, menteri, gubernur, karyawan, pengamen, kenek bus dan lain sebagainya.Tak menjadi syarat penting apakah kerja tersebut berat atau tidak asal mempunyai skill dalam bidangnya.Memang tidak disalahkan juga karena memang semua juga punya kebebasan akan haknya.Hak untuk mendapatkan pekerjaan.
Bukan hanya itu, serentak pada tanggal 21 April selalu diadakan acara disekolah untuk memperingati kartini dan menggunakan baju kebaya.

Tetapi emansipasi yang selalu digaungkan saat ini memang terfokus pada hal ini.Jika kita melihat sejarah sebenarnya dan melihat dari perspektif islam sungguh ironi.Karena sungguh maknanya sangat jauh berbeda.Para pendidik generasi bangsapun sepertinya tak mau terlalu jauh mencari makna akan emansipasi.Karena memang iya teringat masa sekolah dahulu apalagi ketika sekolah masih jenjang dasar.Semua petugas upacara itu perempuan semua.Karena katanya emansipasi.ya dengan keluguan anak sekolah dasar tak terlalu banyak bertanya hanya mengikuti apa yang menurutnya sebagai contoh dari tauladannya.
Beranjak ketingkat menengah emansipasi justru menjadi karakter yang menjadi kehilangan makna.Positifnya sih kita jadi bebas berkarya.

“Habis gelap terbitlah terang” kata yang sudah mengakar tentang kartini.Tahukah kalian sejatinya makna dari habis gelap terbitlah terang?mungkin inipun tak banyak dipertanyakan bukan?Kisah kartinipun tentu bukan hanya sekedar kisah dongeng, memang iya inipun bagian dari sejarah.Buku-buku yang tentang kartinipun sepertinya maknanya masih terlalu sempit.Kumpulan surat kartini semasa hidupnya dahulu dikumpulkan pada teman belandanya dan darisitu sebenarnya terkupas bagaimana sosok kartini sebenarnya.
Pada zaman dahulu yang bisa sekolah hanya orang belanda, cina dan indonesia yang itupun hanya dari keturunan ningrat.Ya benar karena katini kartini keturunan ningrat maka ia bisa bersekolah.Kartini itu memang sangat cerdas, kritis, intelek dan hanif.Pada saat itupun sekolah untuk kaum perempuan masih dibatasi.Katakan saja tidak boleh melebihi lelaki.Pada saat itupun alqur’an ada tetapi tidak ada terjemahnya.Kartini sangat gelisah, sebagai orang islam ia hanya membaca alqur’an tanpa mengerti maknanya.Ia mengatakan “Bagaimana aku mencintai agamaku jika aku tak memahaminya”. Sungguh sangat luar biasa sosok  kartini ini.Hingga saat Kartini bertemu dengan Kiai Sholeh yang menjelaskan tentang terjemahan dan tafsir al fatihah.Bergemetar hati kartini, baru pertama kali iya tahu terjemahan dari induk alqur’an.Setelah selesai pemaparan dari surah al fatihah kartini bertanya pada kiai soleh”Bagaimana jika orang berilmu menyembunyikan ilmunya?dalam hidupku baru kali ini aku mengerti al qur’an artinya begitu indah bagiku, bergetar hatiku.Aku heran mengapa para ulama tidak berusaha menerjemahkan alqur’an.Padahal al qur’an adalah penuntun hidup agar sejahtera(sukses dunia dan akhirat).Kiai soleh tertegun sungguh pada saat itu, itu pertanyaan yang luar biasa.Karena memang iya kartini orang yang sangat intelek.Sebenarnya juga mengapa al qur’an tidak diterjemahkan karena belanda takut jika orang islam paham maknanya ia akan memberontak.
Akhirnya kiai sholeh mempunyai trik menerjemahkan alqur’an dengan arab jawa gundul agar belanda tidak paham akan isinya yang sebenarnya itu adalah terjemahan alqur’an.Hingga saat kartini menikah dan hadiah pernikahan yang diberikan Kiai Sholeh kepada Kartini adalah alqur’an terjemahan dari surah al fatihah-Ibrahim.Lagi-lagi kartini mengatakan baru kali ini aku mulai memahami islam hinggal ia membaca surah Al Baqarah: 257
ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Karena sesungguhkan wanitapun ingin mendapatkan hak yang sama dalam menuntut ilmu.Ingin mendapatkan hak untuk belajar alqur’an.Sebenarnya itu yang Kartini perjuangkan.Ia ingin mempelajari alqur’an.Ia ingin mendapatkan hak juga untuk mempelajari alqur’an.
Apalagi yang identik dengan kebaya yang mungkin teralu vulgar karena baju yang ketat dan lain sebagainya.Seandainya saja Kartini sempat membaca sampai ayat tentang jilbab pasti Kartini mengggunakan jilbab.Hanya saja ia baru membaca terjemahan sampai Ibrahim.Sedangkan kita tahu sendiri ayat jilbab ada pada surat an nuur dan al ahzab :
“Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur: 31)
 “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al Ahzab :59)
Sedangkan kita tahu bahwa surat tersebut ada setelah Ibrahim.Seandainya Kartini ada dizaman sekarangpun pasti ia sudah tarbiyah.
Sesungguhnya, pada lagu kartinipun sebenarnya maknanya sudah jelas, PUTRI SEJATI.Ya..perempuan tetaplah kalian perempuan.perempuan, putri, wanita ya sesuai dengan fitrahnya. Secara fisik saja perempuan dan lelaki berbeda, fisik berbeda tentu peran juga berbeda.
Jelas sudah inilah fakta emansipasi dari perspektif  islam.Wanita hargai dirimu, jagalah fitrahmu sebagai wanita.Karena DIA pasti punya alasan yang jelas tentang istimewanya dirimu.

Lomba Tingkat Mahasiswa, LDK Baabussalam-UNTIRTA
Semangat berkarya terus ya :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar